Halaman
Biologi Kelas XII
81
Bab IV
Pembelahan Sel
Mampu mengaitkan hubungan antara pembelahan mitosis
dan meiosis dengan pewarisan sifat.
1. Interfase
2. Profase
3. Metafase
4. Anafase
5. Telofase
Macam
Pembelahan Sel
Tumbuhan berbiji:
1. Mikrosporogenesis
2. Makrosporogenesis
Hewan Vertebrata:
1. Spermatogenesis
2. Oogenesis
Gametogenesis
Fase
1. Mitosis
2. Meiosis
3. Amitosis
82
Pembelahan Sel
Setiap manusia yang pernah dilahirkan memulai kehidupannya
dalam bentuk satu sel tunggal. Ini semua karena kekuasaan Tuhan
yang Maha Esa. Kita yang semula hanya zigot (satu sel) kemudian
tumbuh dan berkembang menjadi embrio, bayi, dan dewasa seperti
keadaan kita saat ini. Proses tumbuh dan berkembang tidak dapat
lepas dari aktivitas pembelahan sel yang terjadi di dalam tubuh kita.
Pada bab ini Anda akan mempelajari proses-proses yang terjadi
dalam pembelahan sel baik secara mitosis, meiosis, atau amitosis.
Pada bab ini Anda juga dapat mempelajari serta arti penting pem-
belahan tersebut bagi makhluk hidup. Setelah mempelajari bab ini
Anda dapat mengaitkan hubungan antara pembelahan mitosis dan
meiosis dengan pewarisan sifat.
nukleus
kromosom
kromatin
mitosis
meiosis
spermatogenesis
oogenesis
mikrosporogenesis
makrosporogenesis
ovulus
Sumber:
Mesin Tubuh Manusia, Tira Pustaka
Biologi Kelas XII
83
Pertumbuhan dan perkembangan serta reproduksi makhluk
hidup tidak dapat lepas dari aktivitas pembelahan sel. Menurut teori
sel modern, semua sel berasal dari sel-sel yang telah ada melalui
proses pembelahan sel. Sekitar 10
14
sel yang menyusun tubuh
manusia berasal dari pembelahan sel zigot (satu sel) yang
merupakan peleburan 2 sel gamet. Sel-sel gamet ini berasal dari
proses pembelahan sel-sel parental tertentu. Pada dasarnya
pembelahan sel ada tiga macam, yaitu pembelahan amitosis, mitosis,
dan meiosis. Apakah perbedaan pembelahan amitosis, mitosis, dan
meiosis? Marilah kita pelajari dalam materi berikut ini.
A. Pembelahan Mitosis, Meiosis, dan Amitosis
Pada tubuh kita dapat ditemukan sel-sel tubuh (sel somatis) dan
sel-sel kelamin (sel gamet). Sel tubuh maupun sel kelamin terbentuk
melalui proses pembelahan sel. Pembelahan sel terkait erat dengan
kromosom. Oleh karena itu, marilah kita tinjau kembali mengenai
kromosom.
Pada bab sebelumnya Anda telah mengenal substansi genetik.
Perhatikan Gambar 4.1 untuk mengingat kembali tentang kromosom.
Apakah nama bagian-bagian kromosom yang ditunjuk pada gambar?
Coba diskusikan dengan teman sebangku Anda.
Kromosom tidak terlihat jika sel tidak membelah atau sel dalam
keadaan istirahat. Namun, materi kromosom terlihat dengan jelas
saat membelah, khususnya dengan pewarnaan inti. Bagian
kromosom yang berwarna ini dinamakan
kromatin
. Kromatin
berbentuk benang dengan panjang antara 0,25–50 mm. Setiap
kromosom tampak seperti dua kumpulan benang yang disebut
kromatid
dan dihubungkan oleh
sentromer
. Coba perhatikan sekali
lagi gambar kromosom di atas.
Ukuran dan jumlah kromosom setiap spesies makhluk hidup
berbeda. Namun, setiap individu dalam satu spesies mempunyai
jumlah kromosom sama. Perhatikan jumlah kromosom beberapa
spesies dalam Tabel 4.1 berikut.
. . . ?
. . . ?
. . . ?
Sumber:
Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole
Gambar 4.1
Struktur kromosom
. . .?
. . .?
. . .?
84
Pembelahan Sel
Sumber:
Biology, Campbell
Gambar 4.2
Siklus sel
Tabel 4.1
Jumlah Kromosom pada Beberapa Spesies
Spesies
Jumlah Kromosom
Cacing tanah tertentu
2
Lalat buah (
Drosophila melanogaster)
8
Bawang (
Allium cepa
)1
6
Jagung (
Zea mays
)2
0
Bunga lili (
Lilium longiforum
)2
4
Tomat (
Lycopersicon esculentum
)2
4
Kucing (
Felis cattus
)3
8
Mencit (
Mus musculus
)4
0
Manusia (
Homo sapiens
)4
6
Kentang (
Solanum tuberosum
)4
8
Kuda (
Equus salabus
)6
4
Anjing (
Canis familiaris
)7
8
Protozoa tertentu
> 300
Meskipun jumlah kromosom bervariasi dari 2–300, tetapi
kebanyakan organisme memiliki 10–40 kromosom. Bahkan lebih
dari sejuta spesies berbeda yang hidup di muka bumi kebanyakan
memiliki 24 kromosom.
1. Pembelahan Mitosis
Hampir semua materi di alam mempunyai siklus. Tentu Anda
tidak secara tiba-tiba menjadi dewasa, bukan? Ada tahapan yang
pasti dilalui. Terlahir menjadi bayi, anak-anak, kemudian tumbuh
dewasa. Keadaan demikian dapat disebut sebagai siklus hidup.
Sel sebagai penyusun makhluk hidup juga mempunyai siklus.
Pada siklus sel dapat dibedakan menjadi 2 bagian pokok, yaitu
interfase
dan
mitosis
. Perhatikan Gambar 4.2.
a. Interfase
Saat interfase, dalam sel terjadi peningkatan aktivitas
kimiawi. Pada fase ini jumlah DNA menjadi dua kali lipat.
Interfase dibedakan menjadi tiga tahapan, yaitu fase
pertumbuhan pertama (G
1
), fase sintesis (S), dan fase
pertumbuhan kedua (G
2
).
Pada fase pertumbuhan pertama (G
1
) terjadi
pembentukan organel-organel sel dan sel tumbuh dengan
cepat. Pada fase sintesis (S) ditandai dengan adanya
replikasi (penggandaan) DNA. Pada tahap akhir interfase,
yaitu fase pertumbuhan kedua (G
2
) terjadi replikasi
sentriol
dan peningkatan energi cadangan.
b. Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis meliputi dua proses pembelahan
yang berurutan, yaitu kariokinesis dan sitokinesis.
Kariokinesis
merupakan pembelahan suatu inti menjadi
dua, sedangkan
sitokinesis
merupakan pembelahan suatu
sel menjadi dua sel anakan yang masing-masing
mengandung inti sel. Pembelahan mitosis berlangsung dalam
empat tahap, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
Apa yang terjadi dalam tiap-tiap fase pembelahan itu?
Biologi Kelas XII
85
Kutub sel
Kutub sel
Kromatid
Sentriol
Sumber:
Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole
Gambar 4.3
Profase
1)
Profase
Gambar 4.3 menunjukkan tahap profase. Pada
tahap awal fase ini, dalam sel terjadi beberapa hal
berikut.
a
) Benang-benang kromatin yang terdapat dalam
inti sel berkondensasi membentuk kromosom.
b) Membran inti larut yang diikuti dengan meng-
hilangnya anak inti (nukleolus).
c) Kromosom menduplikasi diri menjadi sepasang
kromatid.
d) Sentriol membelah dan bergerak ke arah kutub
yang berlawanan. Di sekitar sentriol terbentuk
benang-benang pembelahan (spindel) sehingga
menyerupai bentuk bintang yang disebut
aster
.
Pada tahap selanjutnya spindel yang meng-
hubungkan kromosom dengan kutub sel melalui
sentromer, ada pula yang menghubungkan
antarkutub sel.
Catatan:
Sentriol hanya terbentuk pada sel hewan dan tidak
terbentuk pada sel tumbuhan.
2)
Metafase
Metafase merupakan stadium lebih lanjut dari
profase. Lihat Gambar 4.4. Metafase ditandai dengan
beberapa peristiwa berikut.
a
) Benang-benang spindel terlihat makin jelas. Benang-
benang itu mengikat sentromer dari setiap
kromosom.
b) Kromosom mengatur diri di tengah-tengah antara
dua kutub sel atau biasa disebut
bidang ekuatorial
.
Biasanya kromosom berbentuk seperti huruf V.
Kutub sel
Kromosom berjajar
di ekuator
Ekuator
Kutub sel
Metafase awal
Kutub sel
Sumber:
Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole
Gambar 4.4
Metafase
Sentromer memisah, masing-
masing membawa satu
pasangan kromatid ke arah
kutub yang berlawanan
Ekuator
Mikrotubulus
menarik sentromer
ke arah kutub
Kutub sel
Metafase akhir
Membran
inti
hancur
Benang-
benang
spindel
86
Pembelahan Sel
Kutub sel
Kromatid memisah,
masing-masing ber-
gerak ke kutub sel
Kutub sel
Anafase awal
Kromatid sampai
di kutub masing-
masing
Kutub sel
Sumber:
Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole
Gambar 4.5
Anafase
Kromatid
Nukleolus
Membran inti
mulai terbentuk
Kutub sel
Kutub sel
Telofase
Membran inti
mulai terbentuk
Sel terbagi oleh
pelekukan
Kromosom mulai
tidak tampak
Sumber:
Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole
Gambar 4.6
Telofase
Sitokinesis awal
Sitokinesis akhir
Sumber:
Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole
Gambar 4.7
Sitokinesis
Pelekukan
mengawali
pemisahan sel
3)
Anafase
Fase ini ditandai dengan peristiwa-peristiwa berikut.
a
) Kromatid memisah satu sama lain. Tiap-tiap
kromatid tersebut mengandung sentromer.
b) Benang-benang spindel memendek sehingga
kromatid-kromatid itu tertarik dan bergerak menuju
kutub yang berlawanan. Lihat Gambar 4.5.
4)
T
elofase
Telofase merupakan tahap terakhir pembelahan inti
(kariokinesis). Adapun tanda-tanda stadium ini sebagai
berikut.
a)
Setelah kromatid-kromatid sampai di masing-masing
kutub, bentuk kromatid itu menjadi kompak.
b) Membran inti mulai terbentuk dan melingkupi kelompok
kromatid pada masing-masing kutub.
c) Kromatid menjadi samar-samar dan anak inti (nukleolus)
pun mulai timbul. Lihat Gambar 4.6.
d) Aster menghilang dan terjadi penebalan sitoplasma yang
diikuti dengan pembagian sitoplasma (sitokinesis). Lihat
Gambar 4.7.
Lakukanlah eksperimen berikut agar Anda dapat mengamati
langsung terjadinya pembelahan mitosis.
Kutub sel
Anafase akhir
Biologi Kelas XII
87
Mungkin Anda belum dapat mengamati setiap tahapan
pembelahan mitosis dalam eksperimen di atas. Oleh karena itu,
lakukan kegiatan berikut, untuk mengidentifikasi tahap-tahap
pembelahan mitosis.
Mengamati Pembelahan Mitosis
1. Persiapkan mikroskop, larutan gliserin, akar
bawang merah, gelas benda, dan gelas
penutup.
2. Ambillah ujung akar bawang merah
r
3 mm
dari ujung, kemudian letakkan di atas gelas
benda. Tetesi dengan larutan gliserin,
kemudian tutuplah dengan gelas penutup.
Tekanlah gelas penutup dengan pensil hingga
ujung akar hancur.
3. Lakukan pengamatan dengan mikroskop
terhadap preparat tersebut. Sebelum peng-
amatan ini dilakukan, sebaiknya siapkan
terlebih dulu gambar-gambar tentang pem-
belahan mitosis.
Catatan:
Sebaiknya pengambilan ujung akar bawang merah
dilakukan dari jam 8.00–9.00.
Pertanyaan:
1. Tahap pembelahan apakah yang paling jelas
terlihat? Jelaskan ciri-ciri fase pembelahan
tersebut.
2. Berapa lama tahap pembelahan di atas dapat
diamati?
Buatlah laporan hasil eksperimen ini dan
presentasikan di kelas.
Baca kembali ciri-ciri setiap tahap pembelahan mitosis dalam
materi di depan. Selanjutnya, cermati rangkaian gambar pembelahan
mitosis pada akar bawang merah di bawah ini. Bersama kelompok
Anda, identifikasilah tiap tahapan mitosis yang tampak pada gambar
tersebut. Setelah itu, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda di
depan kelas.
88
Pembelahan Sel
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 4.11
Pembentukan dinding sel tumbuhan
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 4.10
Pembelahan sel hewan
Dinding sel
Dinding sel baru
Dinding sel baru
Vesikel yang berisi
materi dinding sel
Lempeng sel
Sel-sel anakan
Lekukan
pembelahan
Kontraksi cincin
mikrofilamen
Dinding sel baru
Inti sel
Inti sel
Retikulum
endoplasma
Nukleolus
Nukleus
Membran
plasma
Mikrovilli
Mitokondria
Sitoplasma
Sumber:
Biology, Raven dan Johnson
Gambar 4.9
Sel hewan
Dinding sel
Membran plasma
Vakuola tengah
Mitokondria
Nukleus
Nukleolus
Retikulum
endoplasma
Sumber:
Biology, Raven dan Johnson
Gambar 4.8
Sel tumbuhan
Kloroplas
Plasmodesmata
Sitoplasma
Samakah proses pembelahan sel hewan dengan sel tumbuhan?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, coba perhatikan gambar sel
hewan (Gambar 4.8) dan sel tumbuhan berikut (Gambar 4.9).
Perhatikan dengan cermat organel-organel pada kedua jenis sel
tersebut. Selanjutnya tunjukkan perbedaan antara sel hewan dengan
sel tumbuhan. Coba diskusikan dengan teman sebangku Anda.
Pada sel hewan, sitokinesis terjadi melalui pengerutan pada
tengah-tengah sel induk dari luar ke dalam (Gambar 4.10). Namun,
pada sel tumbuhan proses pembelahan terjadi dengan terbentuknya
dinding pemisah yang melintang bidang ekuator pada sel induk dari
tengah ke tepi (sebelah luar). Lihat Gambar 4.11. Lempeng itu
dibentuk dari fusi gelembung-gelembung yang dihasilkan oleh
diktiosom
. Selanjutnya, pada lempeng tersebut diletakkan
selulosa
sehingga terbentuk dinding sel.
Secara singkat perbedaan pembelahan mitosis pada sel hewan
dengan tumbuhan dijelaskan dalam Tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2
Perbedaan Pembelahan Mitosis pada Sel Hewan dan Tumbuhan
No.
1.
2.
3.
4.
Sel Hewan
Memiliki sentriol.
Bidang pembelahan tidak ada.
Plasma membran menggenting ke
dalam
diikuti pembagian sitoplasma
(sitokinesis).
Terjadi pada sel tubuh yang ber-
sifat embrionik.
Sel Tumbuhan
Tidak memiliki sentriol, kecuali sel
tumbuhan tingkat rendah.
Membentuk bidang pembelahan.
Tidak ada penggentingan plasma
membran tetapi membentuk bidang
pembelahan.
Terjadi pada sel meristem.
Biologi Kelas XII
89
Perhatikan foto tahapan mitosis pada sel tumbuhan berikut
(Gambar 4.12) agar Anda lebih memahami gambaran mitosis
secara nyata.
Metafase akhir
Kromosom berjajar di bidang ekuator
Anafase awal
Kromatid bergerak ke kutub yang berlawanan
A. Interfase
B. Profase
Metafase awal
Kromosom mulai tampak
Telofase
Anakan nukleus terbentuk ke kutub yang
berlawanan
Anafase akhir
Kromatid sampai di setiap kutub
Sumber:
Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole
Gambar 4.12
Tahap-tahap mitosis pada sel tumbuhan
A
B
90
Pembelahan Sel
Apa arti penting mitosis bagi makhluk hidup? Mitosis
menghasilkan sel anakan yang sama persis dengan sel induknya.
Keadaan ini sangat
penting untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan,
dan reproduksi aseksual.
Buatlah skema berikut secara kelompok agar Anda lebih mudah
mempelajari materi mitosis
1. Siapkan kertas manila berukuran 60 cm × 80 cm, penggaris,
pensil, dan spidol warna.
2. Buatlah bagan berikut, lengkap dengan penjelasannya.
3. Kumpulkan hasil tugas Anda kepada bapak dan ibu guru.
2. Pembelahan Meiosis (Pembelahan Reduksi)
Meiosis
atau pembelahan reduksi adalah pembelahan sel
yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom
setengah jumlah kromosom sel induk. Pembelahan meiosis sangat
penting bagi organisme yang berkembang biak secara seksual,
yaitu dalam proses pembentukan gamet (gametogenesis).
Pembelahan meiosis berlangsung dalam dua tahap
pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II. Pada meiosis I terjadi
reduksi (pengurangan) jumlah kromosom, sedangkan pada
meiosis II terjadi proses sama dengan pembelahan mitosis. Apa
perbedaan meiosis I dengan meiosis II?
a. Meiosis I
Meiosis I terdiri atas empat tahap yaitu profase I,
metafase I, anafase I, dan telofase I. Pada awal meiosis I,
nukleus membesar sehingga penyerapan air dari sitoplasma
oleh inti mencapai 3 kali lipat. Berikut akan dibahas tahap
pembelahan meiosis pada sel hewan yang memiliki dua
kromosom atau sepasang kromosom homolog.
Kematian Sel
Lebih dari 2% sel-sel pada
orang dewasa mati setiap hari. Hal
ini berarti kira-kira 18 juta sel mati
dalam tiap detik. Dengan pem-
belahan mitosis sel-sel ini di-
perbarui.
Mitosis
Pembelahan inti
Profase
Metafase
Anafase
Telofase
Pembelahan
sel
G
1
G
2
S
Siklus sel
-----------
----------
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Kromatid bergerak
ke arah kutub yang
berlawanan
. . .
Biologi Kelas XII
91
Apa perbedaan
metafase dari mitosis
dengan metafase I
dari meiosis?
1)
Profase I
Profase I terdiri atas beberapa tahap berikut. Perhatikan
Gambar 4.13.
a)
Leptonema
(
Leptoten
)
T
erlihat benang-benang halus di bagian inti sel dan
mulai terbentuk kromosom.
b)
Zigonema
(
Zigoten
)
(1) Pembentukan kembaran kromosom (
geminus
).
(2) Kromosom homolog yang berpasangan disebut
bivalen
, sedangkan peristiwa berpasangannya
antarkromosom homolog dinamakan
sinapsis
.
c)
Pakinema
(
Pakiten
)
Geminus (kembaran kromosom) terbentuk secara
sempurna.
d)
Diplonema
(
Diploten
)
(1) Kromosom membelah membujur sehingga
setiap kelompok sinapsis terbentuk empat
kromatid dan letaknya saling menjauh. Namun,
pada titik-titik tertentu masih ada hubungan
disebut
kiasma
. Adanya kiasma ini memungkin-
kan terjadinya pindah silang (
crossing over
).
(2) Pasangan kromosom homolog memisahkan diri.
e)
Diakinesis
(1) Kromosom makin tebal.
(2) Geminus menyebar di sepanjang inti.
2)
Metafase I
Pada metafase I terjadi tahap-tahap berikut ini (Gambar
4.14).
a
) Dinding inti dan nukleolus (anak inti) menghilang.
b) Terbentuk benang-benang spindel.
c) Kromosom homolog (geminus) bergerak ke bidang
ekuator dengan sentromer mengarah ke kutub.
Gambar 4.13
Profase
Sentriol
Nukleolus
Membran inti
Kromosom
dengan manik-
manik pemben-
tuk kromomer
Membran sel
Aster
Membran inti
hancur
Masing-masing
kromosom
membentuk
dua kromatid
Titik pindah
silang
(kiasma)
Sentriol
Membran inti
Bivalen
Sumber:
Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole
Profase I awal
Profase I pertengahan
Profase I akhir
92
Pembelahan Sel
dari pasangan
kromosom
homolog (tertukar
selama pindah
silang pada
profase I)
Membran inti
terbentuk
Nukleolus
terbentuk
kembali
Pembagian sel
oleh pelekukan
Sumber:
Biology for Advanced Level, Glenn and Susan
Toole
Gambar 4.14
Tahap Metafase I, anafase I, dan
telofase I
Sentromer
ditarik ke
arah kutub
Ekuator
Metafase I
Anafase I
Telofase I
Benang-benang spindel
terbentuk pada sisi kanan
sebelum benang-benang
bagian sumbu terbentuk
Penghancuran
membran inti
Sumber:
Biology for Advanced Level, Glenn and Susan
Toole
Gambar 4.15
Tahap profase II, metafase II, dan
anafase II
Profase II
Kromatid
bergerak
ke arah
kutub
Anafase II
Kromosom me-
nempatkan diri di
bidang ekuator
Metafase II
3)
Anafase I
Kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub
berlawanan tanpa pemisahan sentromer (Gambar 4.14).
4)
T
elofase I
Pada telofase I terjadi tahap-tahap berikut ini (Gambar
4.14).
a
) Retikulum endoplasma membentuk membran inti di
sekitar kelompok kromosom yang telah sampai di
kutub pembelahan.
b) Membran inti dan anak inti (nukleolus) kembali
terbentuk.
c) Pembentukan membran plasma untuk memisahkan
sel anakan.
d) Terbentuk 2 sel anakan yang haploid (n).
b. Meiosis II
Pada pembelahan tahap kedua ini (meiosis II)
berlangsung seperti mitosis, tetapi sel-selnya bersifat
haploid (n). Meiosis II juga berlangsung dalam empat tahap
pembelahan, yaitu profase II, metafase II, anafase II, dan
telofase II. Perhatikan Gambar 4.15 dan 4.16.
Salah satu pasangan
kromosom homolog
tertarik ke arah kutub
Bagian kromatid
Biologi Kelas XII
93
Terbentuk 4 sel anakan. Setiap
sel anakan mengandung
kromosom haploid. Selama
profase I terjadi pindah silang
yang menghasilkan variasi
genetik pada keempat sel
tersebut.
Kromatid
Nukleolus
Membran inti
Gambar 4.16
Telofase II
Gambar 4.17
Terbentuk 4 sel anakan
Apa persamaan
tahap metafase II
dengan tahap metafase
dari mitosis?
1)
Profase II
Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.
a
) Pembelahan dua buah sentriol menjadi dua pasang
sentriol baru.
b) Setiap pasang sentriol bermigrasi ke arah kutub
yang berlawanan.
c) Mikrotubul membentuk spindel dan membran inti.
d) Nukleus lenyap, kromosom berubah menjadi
kromatid.
2)
Metafase II
Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.
a
) Spindel menghubungkan sentromer dengan kutub
pembelahan.
b) Kromatid tertarik ke bidang ekuator.
3)
Anafase II
Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.
a)
Seluruh isi sel serta benang-benang spindel dari
gelendong bertambah panjang. Bersamaan dengan
itu sentromer membelah menjadi dua.
b) Kromatid yang berpasangan saling berpisah dan
masing-masing kromatid bergerak ke arah kutub
yang berlawanan.
4)
T
elofase II
Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.
a
) Benang-benang kromatid yang telah sampai di kutub
berubah menjadi benang-benang kromatin.
b) Karioteka dan nukleus terbentuk kembali.
c) Pada bidang pembelahan terbentuk sekat yang
membagi sitoplasma menjadi dua bagian. Lihat
Gambar 4.16
d) Terbentuk 4 sel baru dengan jumlah kromosom
kromosom sel induk (haploid = n). Perhatikan
Gambar 4.17.
Sumber:
Biology, Mader S.S
94
Pembelahan Sel
P
ro
f
ase
I
K
romosom
tam
p
ak
meman
j
ang
Sumber
:
New Understanding Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole
Gambar
4.18
T
a
h
a
p-
ta
h
a
p
meiosis
sel
h
e
w
an
M
eta
f
ase
I
P
asangan
kromosom
h
omolog
ber
j
a
j
ar
di
bidang
ekuator
A
na
f
ase
I
K
romosom
bergerak
ke
kutub
y
ang
berla
w
anan
T
elo
f
ase
I
K
romosom
sam
p
ai
di
kutub
P
ro
f
ase
II
K
iasma
dan
p
inda
h
silang
M
eta
f
ase
II
K
romosom
ber
j
a
j
ar
di
bidang
ekuator
dari
anakan
sel
A
na
f
ase
II
K
romatid
bergerak
ke
kutub
y
ang
berla
w
anan
T
elo
f
ase
II
K
romatid
sam
p
ai
di
kutub
masing
-
masing
P
er
h
atikan
f
oto
ta
h
a
p
an
meiosis
berikut
(
Gambar
4.18)
agar
A
nda
lebi
h
mema
h
ami
gambaran
meiosis
se
c
ara
n
y
ata.
Biologi Kelas XII
95
Anda telah memahami materi pembelahan reduksi
(meiosis). Apakah sebenarnya arti penting pembelahan meiosis
bagi makhluk hidup? Marilah kita pelajari melalui uraian berikut.
Salah satu kunci kelangsungan hidup organisme tergantung
pada kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.
Oleh karena itu, sangat perlu untuk melahirkan keturunan yang
berbeda (dalam hal variasi genetik) dengan induknya. Variasi
yang adaptif akan dapat bertahan terhadap perubahan
lingkungan.
Melalui pembelahan meiosis, paling tidak ada tiga cara untuk
menghasilkan variasi baru. Ketiga cara itu dijelaskan seperti
berikut.
a. Produksi dan penggabungan sel-sel gamet (haploid)
Variasi dalam keturunan dapat dihasilkan oleh
percampuran genotif dari induk-induk mereka, yaitu melalui
perkembangbiakan seksual. Sel-sel kelamin mengandung
setengah jumlah kromosom sel induk sehingga
memungkinkan adanya penggabungan sifat di antara dua
sel kelamin (sperma dan ovum).
b. Variasi genetik melalui distribusi acak selama metafase I
Saat metafase I berlangsung, secara acak pasangan
kromosom homolog mengatur diri pada bidang ekuator.
Meskipun masing-masing pasangan kromosom membawa
ciri-ciri umum sama, tetapi sebenarnya secara rinci mereka
membawa ciri-ciri yang berbeda. Penyebaran secara ran-
dom dan pemasangan secara bebas pada kromosom ini
akan menghasilkan kombinasi genetik baru.
c. Variasi genetik melalui pindah silang di antara
kromosom homolog
Selama profase I, bagian yang sama dari homolog
mungkin berubah. Dengan cara ini dapat dihasilkan
kombinasi genetik dan pemisahan gen-gen yang terpaut
(
lingked
).
Anda telah mempelajari pembelahan mitosis dan meiosis.
Nah sekarang, lakukanlah kegiatan berikut agar Anda lebih
memahami materi tersebut.
Pelajari kembali materi pembelahan mitosis dan meiosis di
depan. Cermati pula gambar-gambar yang menyertai pembahasan
materi tersebut. Selanjutnya, bandingkan kedua jenis pembelahan
tersebut dan temukan 10 perbedaan antara pembelahan mitosis
dengan meiosis. Catatlah hasil pengamatan kelompok Anda dalam
tabel berikut.
96
Pembelahan Sel
Tabel Perbedaan Mitosis dan Meiosis
Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda di depan kelas.
Meiosis
. . . .
Jumlah kromosom sel anakan 1/2 dari
jumlah kromosom sel induk.
. . . .
Terbentuk kiasma.
. . . .
. . . .
. . . .
Kumparan kromosom lebih panjang
dari pada mitosis.
. . . .
Kromosom bergerak ke kutub
berlawanan selama pembelahan
meiosis I.
Mitosis
1. Pembelahan tunggal kromosom
dan nukleus.
2. . . . .
3. Kromosom homolog tidak
mengumpul . . . .
4. . . . .
5. Tidak terjadi pindah silang.
6. Sel anakan identik dengan . . . .
7. Menghasilkan 2 sel anakan.
8. Kromosom memendek dan
menebal.
9. Kromosom terbentuk dalam satu
garis ekuator.
10. . . . .
3. Pembelahan Langsung (Amitosis)
Pembelahan amitosis tidak didahului dengan pembentukan
gelendong pembelahan dan peleburan inti. Amitosis merupakan salah
satu cara reproduksi aseksual pada organisme uniselular, misalnya
bakteri dan Protozoa (Lihat Gambar 4.19).
Mengapa pembelahan amitosis digolongkan sebagai reproduksi
aseksual? Pada pembelahan ini setiap sel membelah menjadi dua
(pembelahan biner). Pembelahan inti diikuti dengan pembagian
sitoplasma. Sel-sel anakan mempunyai ukuran dan struktur genetik
yang serupa.
Pembelahan ini diawali dengan penggandaan DNA yang diikuti
pembelahan kromosom sehingga terbentuk dua benang kromosom
yang identik. Selanjutnya, terbentuk membran pemisah yang
terbentang di antara kedua kromosom tersebut. Perhatikan
gambar 4.19.
Kromosom
Sitoplasma
Dinding
sel
oo
o
o
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 4.19
Amitosis pada bakteri
Biologi Kelas XII
97
B. Pembentukan Gamet pada Hewan dan Tumbuhan
Tingkat Tinggi
Berkembang biak merupakan salah satu ciri makhluk hidup.
Kemampuan berkembang biak menentukan eksistensi organisme.
Hewan dan tumbuhan tingkat tinggi berkembang biak secara seksual.
Reproduksi seksual terjadi melalui fertilisasi sel telur (gamet betina)
oleh sel sperma (gamet jantan) (Gambar 4.20). Gamet-gamet
tersebut terbentuk melalui serangkaian proses pembelahan.
Bagaimanakah sebuah sel dapat berkembang menjadi sel telur atau
sel sperma? Pembentukan gamet jantan dan betina dipengaruhi
proses pembelahan sel yang akan diuraikan dalam subbab berikut.
1. Gametogenesis pada Hewan Vertebrata
Gametogenesis terdiri atas spermatogenesis dan oogenesis.
Spermatogenesis
yaitu proses pembentukan sperma di dalam
testis, sedangkan
oogenesis
yaitu proses pembentukan sel telur
di dalam ovarium.
a. Spermatogenesis
Pada manusia dan hewan tingkat tinggi,
spermatogenesis terjadi di dalam testis (buah
zakar). Sel-sel primordial diploid di dalam
testis membelah secara mitosis berkali-kali
dan membentuk
spermatogonium
(2n).
Spermatogonium mengandung 46 kromosom
(2n = diploid), yaitu terdiri atas 44 autosom
(kromosom tubuh) dan 2 kromosom sel
kelamin.
Spermatogonium mengalami per-
kembangan dan membentuk
spermatosit
primer
(2n). Setelah itu, membelah secara
meiosis menghasilkan dua buah
sel
spermatosit sekunder
haploid (n). Satu
spermatosit sekunder mengandung 22
autosom + sebuah kromosom-X, sedangkan
spermatosit sekunder satunya mengandung
22 autosom + sebuah kromosom-Y
. Lihat
Gambar 4.21.
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 4.20
Fertilisasi sel telur
Jawablah soal-soal berikut.
1. Jelaskan dengan bagan dan keterangan
ringkas tentang berlangsungnya pembelahan
mitosis.
2. Mengapa mitosis sangat penting dalam
perbaikan jaringan?
3. Apa perbedaan pembelahan mitosis dengan
meiosis?
4. Jelaskan dengan bagan dan keterangan
ringkas tentang berlangsungnya pembelahan
meiosis.
5. Jelaskan manfaat meiosis demi kelangsungan
makhluk hidup.
44
xy
22
x
22
y
22
x
22
x
22
y
22
y
Spermatosit
primer
(diploid)
Meiosis I
Meiosis II
Spermatosit
sekunder
(haploid)
Spermatid
(haploid)
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 4.21
Pembagian jumlah kromosom
98
Pembelahan Sel
Selanjutnya, tiap-tiap sel spermatosit sekunder
membelah secara meiosis II, menghasilkan empat
spermatid
(haploid = n). Dua spermatid mengandung
22 autosom + 1 kromosom-X (ditulis: 22A + X) dan dua
spermatid mengandung 22 autosom + 1 kromosom-Y
(ditulis: 22A + Y). Perhatikan Gambar 4.22 di samping.
Setiap spermatid mengalami pematangan
(maturasi) menjadi spermatozoa (sperma) dan terjadi
pembentukan akrosom. Bagian ujung (kepala) setiap
spermatozoa mengandung akrosom. Akrosom mengan-
dung enzim proteinase dan hialuronidase yang berperan
untuk menembus lapisan pelindung sel telur. Dari salah
satu sentriolnya terbentuk flagel. Peristiwa ini disebut
spermiogenesis
.
b. Oogenesis
Sel telur berasal dari sel-sel primordial diploid yang
terdapat dalam ovarium, yang disebut
oogonium
. Setelah
membelah secara mitosis berkali-kali membentuk
oosit
primer
(diploid). Oosit primer mengandung 44 autosom + 2
kromosom-X (atau ditulis: 44A + XX).
Oosit primer membelah secara meiosis I menjadi sebuah
sel besar disebut
oosit sekunder
(n) dan sebuah sel kecil
disebut
badan kutub (polosit) primer (n)
.
Badan kutub primer mengalami degenerasi (kemunduran),
sedangkan oosit sekunder membelah secara meiosis II.
Pembelahan oosit sekunder menghasilkan dua buah sel yang
ukurannya tidak sama besar
, yang besar disebut
ootid
dan yang
kecil disebut
badan kutub (polosit) sekunder
. Selanjutnya, ootid
mengalami pemasakan (maturasi) membentuk
ovum
atau
sel telur
,
sedangkan polosit (badan kutub sekunder) mengalami degenerasi.
Lihat Gambar 4.23.
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 4.22
Diagram spermatogenesis
Sperma-
togonium
Spermatosit
primer
Spermatosit
sekunder
Spermatid
Pembelahan
meiosis I
Pembelahan
meiosis II
Diferensiasi
Sperma
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 4.23
Diagram oogenesis
Pembelahan
meiosis I
Pembelahan
meiosis II
Oogonium
Oosit primer
Badan kutub primer
(mengalami degenerasi)
Ootid (berk
embang
menjadi ov
um)
Oosit sekunder
Polosit (mengalami
degenerasi)
Biologi Kelas XII
99
2. Gametogenesis pada Tumbuhan Berbiji
Gametogenesis pada tumbuhan berbiji meliputi mikrosporo-
genesis dan makrosporogenesis.
Mikrosporogenesis
merupakan proses pembentukan gamet jantan, sedangkan
makrosporogenesis
(megasporogenesis) merupakan pem-
bentukan gamet betina.
a. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis terjadi di dalam
kepala sari
atau
antera. Di dalam antera terdapat kantong serbuk sari yang
di dalamnya berisi sejumlah sel-sel induk serbuk sari atau
sel induk mikrospora (mikrosporosit) yang diploid.
Proses mikrosporogenesis sebagai berikut.
1
) Sel induk mikrospora (mikrosporosit) membelah
meiosis I dan menghasilkan sepasang sel haploid.
2) Sepasang sel haploid membelah meiosis II meng-
hasilkan 4 mikrospora haploid yang berkelompok
menjadi satu disebut
tetrad
.
3) Setiap mikrospora mengalami kariokinesis sehingga
menghasilkan 2 inti haploid. Satu inti disebut
inti saluran
serbuk sari
(inti vegetatif), inti lain dinamakan
inti
generatif
.
4) Inti generatif membelah secara mitosis tanpa sitokinesis
sehingga terbentuk dua inti sperma. Inti saluran serbuk
sari tidak membelah.
Jadi, dalam sebutir serbuk sari masak terdapat tiga inti
haploid, yaitu sebuah inti saluran serbuk sari dan dua inti
sperma (inti generatif). Perhatikan Gambar 4.24 agar lebih
jelas memahami tentang proses mikrosporogenesis.
b. Megasporogenesis
Megasporogenesis berlangsung dalam bakal buah atau
ovarium. Di dalam ovarium terdapat bakal biji atau
ovulum
yang menempel pada dinding ovarium. Ovulum dilindungi
oleh integumen luar dan integumen dalam. Bakal biji ber-
hubungan dengan buluh serbuk melalui lubang mikrofil.
Dalam bakal biji terdapat sel induk megaspora.
Mikrosporosit (sel induk serbuk sari)
Meiosis I
Meiosis II
Mikrospora (tetrad)
Kariokinesis
Nukleus generatif
Nukleus saluran serbuk sari
Nukleus sperma
Nukleus saluran serbuk sari
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 4.24
Diagram mikrosporogenesis
100
Pembelahan Sel
Kandung lembaga
yang masih muda
Kandung lembaga
yang telah masak
(megagametosit)
Nukleus sel telur
Sinergid
Persatuan dua
nukleus inti kutub
Kariokinesis II
Kariokinesis III
Megasporosit
Meiosis I
Meiosis II
Megaspora
Megaspora yang
telah mengalami
degenerasi
Kariokinesis I
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 4.25
Diagram megasporogenesis
Jawablah soal-soal berikut.
1. Jelaskan dengan skema terjadinya spermato-
genesis. Beri penjelasan secara singkat dan
jelas.
2. Apa yang terjadi pada oosit primer setelah
mengalami pembelahan meiosis I dan II?
Jelaskan dengan skema.
3. Gambarkan dengan bagan terjadinya
mikrosporogenesis. Berilah penjelasan
secukupnya.
4. Jelaskan secara rinci dengan disertai bagan
terjadinya megasporogenesis.
Proses megasporogenesis pada Angiospermae. Perhatikan
Gambar 4.25.
1) Sebuah sel induk megaspora diploid (megasporosit) dalam
ovarium mengalami meiosis I dan menghasilkan dua sel
haploid.
2) Kedua sel haploid mengalami meiosis II dihasilkan 4 megaspora
haploid, tiga di antaranya mengalami
degenerasi
.
3) Megaspora yang masih hidup mengalami tiga kali
kariokinesis tanpa sitokinesis dan dihasilkan sel besar
(kandung lembaga muda) dan delapan inti haploid.
4) Dalam megaspora empat inti berada pada sisi kalaza dan
empat inti lainnya di dekat mikrofil.
5) Satu inti dari tiap-tiap sisi menuju ke pusat dan bersatu mem-
bentuk kandung lembaga sekunder yang diploid.
6) Tiga inti pada bagian kalaza dinamakan
inti antipoda
, inti
di bagian tengah yang dekat mikrofil dinamakan
ovum
(
sel
telur
), dan yang di samping kiri kanan dinamakan
sinergid
.
Pada peristiwa pembuahan inti generatif membuahi sel telur
membentuk zigot diploid. Inti diploid hasil persatuan dua sel
kutub yang dibuahi inti generatif menghasilkan endosperm
bersifat triploid. Lihat Gambar 4.26.
Ovulum
Megasporosit
Degenerasi
Sel-sel antipoda
Inti kandung
lembaga
sekunder
Sel telur
Sinergid
Sumber:
Biology, Campbell
Gambar 4.26
Proses megasporogenesis pada
Angiospermae
Biologi Kelas XII
101
1. Pembelahan mitosis
Pembelahan mitosis meliputi dua proses
pembelahan yang berurutan yaitu koriokinesis
(pembelahan inti) dan sitokinesis (pem-
belahan sel). Pembelahan mitosis ber-
langsung dalam empat tahap.
a. Profase
Ciri-ciri tahap profase sebagai berikut.
1) Benang-kromatin membentuk kro-
mosom.
2) Membran inti larut dan anak inti
(nukleolus) menghilang.
3) Kromosom menduplikasi diri menjadi
sepasang kromatid.
4) Sentriol membelah dan bergerak ke
arah kutub, terbentuk benang-benang
spindel.
b. Metafase
Ciri-ciri tahap metafase sebagai berikut.
1) Benang spindel mengikat sentromer-
sentromer kromosom.
2) Kromosom berjajar pada bidang
ekuatorial.
c. Anafase
Ciri-ciri tahap anafase sebagai berikut.
Benang-benang spindel memendek,
kromatid menuju kutub yang berlawanan.
d. Telofase
Ciri-ciri tahap telofase
1) Mulai terbentuk membran inti.
2) Kromatid menipis dan mulai terbentuk
anak inti.
3) Sitoplasma menebal dan terjadi
sitokinesis (pembelahan sitoplasma).
2. Pembelahan meiosis
Pembelahan meiosis disebut juga
pembelahan reduksi karena sel anakan yang
tebentuk memiliki setengah jumlah kromosom
sel induk.
Pembelahan meiosis berlangsung dalam
dua tahap pembelahan yaitu meiosis I
(pengurangan jumlah kromosom) dan
meiosis II prosesnya sama dengan pem-
belahan mitosis.
Tahap-tahap pembelahan meiosis
a. Meiosis I
1) Profase I
Pada profase I berlangsung tahap-
tahap sebagai berikut.
a) Leptonema
Terlihat benang-benang halus
pada nukleus.
b) Zigonema
(1) Pembentukan geminus
(2) Terjadi sinapsis
c) Pakinema
Geminus telah terbentuk
sempurna
d) Diplonema
(1) Kromosom membelah dan
menjauh tetapi terdapat
kiasma
(2) Pasangan kromosom homolog
memisahkan diri
e) Diakinesis
(1) Kromosom menebal
(2) Geminus menyebar di se-
panjang inti
2) Metafase I
Pada metafase I berlangsung tahap-
tahap sebagai berikut.
a) Inti dan nukleolus menghilang.
b) terbentuk benang-benang spindel.
c) Kromosom homolog bergerak ke
bidang ekuator.
3) Anafase I
Pada anafase I, kromosom homolog
berpisah dan bergerak ke kutub
berlawanan tanpa pemisahan
sentromer.
4) Telofase I
Pada telofase I berlangsung tahap-
tahap sebagai berikut.
a) Membran inti dan anak inti
kembali terbentuk.
b) Sel anakan berpisah.
c) Terbentuk 2 sel anakan haploid.
102
Pembelahan Sel
b. Meiosis II
Proses yang terjadi pada meiosis II serupa
dengan proses pada mitosis.
3. Pembelahan Amitosis
Amitosis merupakan salah satu cara
reproduksi aseksual pada organisme
uniselular, sehingga tidak diawali dengan
pembentukan gelendong pembelahan dan
peleburan inti.
4. Gametogenesis pada hewan Vertebrata terdiri
atas spermatogenesis dan oogenesis.
a. Spermatogenesis terjadi di dalam testis.
Spermatogenesis menghasilkan sel
sperma (n)
b. Oogenesis terjadi dalam ovarium.
Oogenensis menghasilkan ovum (n).
5. Gametogenesis pada tumbuhan berbiji
Gametogenesis meliputi mikrosporogenesis
(pembentukan gamet jantan) dan makro-
sporogenesis (pembentukan gamet betina).
A.
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
1. Pada siklus kehidupan sel, benang kromosom
tidak ditemukan pada tahap . . . .
a. profase
b. anafase
c. interfase
d. metafase
e. telofase
2. Organisme yang berhasil berkembang biak
tanpa melalui proses meiosis yaitu . . . .
a. lalat buah
b. nyamuk
c. belalang
d. cacing tanah
e. amoeba
3. Peristiwa sinapsis terjadi pada tahap . . . .
a. interfase
b. profase I
c. anafase I
d. profase II
e. metafase I
12 3 45 6
4. Perhatikan gambar fase pembelahan mito-
sis berikut ini.
Urutan fase pembelahan mitosis yaitu . . . .
a. 2 – 1 – 5 – 3 – 6 – 4
b. 2 – 1 – 5 – 6 – 4 – 3
c. 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 1
d. 3 – 2 – 1 – 4 – 5 – 6
e. 3 – 2 – 1 – 5 – 4 – 6
5. Gambar di samping
merupakan salah satu
fase mitosis pada tahap
. . . .
a. profase
b. metafase
c. anafase
d. telofase
e. interfase
Biologi Kelas XII
103
AB CD E
AB
10. Pada organisme X dengan jumlah kromosom
12 pasang terjadi pembelahan meiosis.
Kromatid organisme tersebut pada tahap
profase berjumlah . . . pasang.
a. 3
d. 24
b. 4
e. 48
c. 12
11. Berdasarkan tahapan pada meiosis, anafase
I ditunjukkan oleh gambar . . . .
a. A
d. D
b. B
e. E
c. C
12. Perhatikan gambar pembelahan meiosis di
bawah ini.
Tahapan yang ditunjukkan pada A dan B
secara berurutan disebut . . . .
a. metafase I dan profase I
b. profase I dan anafase I
c. profase I dan metafase I
d. anafase II dan telofase II
e. akhir profase II dan metafase II
13. Sitokinesis yang terjadi pada proses mitosis
berlangsung pada fase . . . .
a. anafase
b. interfase
c. profase
d. metafase
e. telofase
14. Kromosom dapat dihitung pada saat metafase,
hal tersebut disebabkan oleh . . . .
a. terbentuk kromatid
b. kromatid berjajar di bidang ekuator
c. kromosom berubah menjadi kromatin
d. kromatin berubah menjadi kromosom
e. kromosom bergerak ke kutub yang
berlawanan
6. Tanaman buncis memiliki 2n kromosom = 22
buah, jumlah kromatid pada metafase II
merupakan . . . .
a. 10
d. 22
b. 12
e. 24
c. 20
7. Ciri-ciri berikut merupakan beberapa tahap-
an pembelahan meiosis.
1) Kromosom homolog melekat satu sama
lain.
2) Terbentuk tetrad atau bivalen.
3) Kemungkinan terjadi saling tukar-menukar
gen.
4) Kromosom homolog mengatur diri pada
bidang ekuator.
5) Kromosom homolog berpisah.
6) Kromosom menuju kutub-kutub yang ber-
lawanan.
Ciri tahapan pembelahan yang terjadi pada
profase I ditunjukkan nomor . . . .
a. 1) – 2) – 3)
d. 3) – 4) – 6)
b. 2) – 3) – 4)
e. 4) – 5) – 6)
c. 3) – 4) – 5)
8. Perhatikan bagan meiosis berikut ini.
Reduksi kromosom terjadi pada tahapan . . . .
a. A
d. D
b. B
e. E
c. C
9. Perhatikan gambar pem-
belahan sel di samping.
Sel tersebut berada pada
fase . . . .
a. profase I
b. metafase I
c. metafase II
d. profase II
e. anafase II
Sperma-
togonium
Spermatosit
primer
Spermatosit
sekunder
Spermatid
Pembelahan
meiosis I
Pembelahan
meiosis II
Diferensiasi
Sperma
A
B
C
D
E
104
Pembelahan Sel
15. Pada tumbuhan pembelahan reduksi terjadi
pada . . . .
a. lingkaran kambium
b. jaringan meristem
c. pucuk batang
d. alat perkembangbiakan
e. ujung akar
16. Tahapan-tahapan pembelahan meiosis.
No. Fase-fase
Meiosis I
1. Interfase
Replikasi kromosom. Kromosom mem-
bentuk kromatid kembar.
2. Profase
Kromosom homolog bersinapsis.
Terjadi pindah silang gen antarkromatid
yang bersinapsis.
3. Metafase
Kromosom homolog mengatur diri di
bidang ekuator. Sentromer mengarah ke
kutub-kutub yang berlawanan.
4. Anafase
Kromosom homolog berpisah dan menuju
ke kutub-kutub yang berlawanan.
5. Telofase
Di sekitar kutub pem
belahan dijumpai
kromosom haploid terbentuk nukleus.
Perubahan kromosom yang terjadi pada meio-
sis I, tetapi tidak terjadi pada meiosis II
terdapat pada tahap yang ditunjukkan oleh
. . . .
a. 1 dan 2
c. 3 dan 4
b. 1 dan 5
e. 4 dan 5
d. 2 dan 3
17. Salah satu ciri yang membedakan antara pem-
belahan mitosis dengan pembelahan meiosis
yaitu . . . .
a. pada meiosis sel anak identik dengan sel
induk
b. pada mitosis terjadi pengurangan jumlah
kromosom
c. pada mitosis menghasilkan dua sel anak-
an yang bersifat haploid
d. pada mitosis tidak terjadi pindah silang
antarkromatid homolog
e. pada meiosis hasil akhir terbentuk empat
sel anakan masing-masing diploid
18. Ciri berikut ini yang merupakan ciri dari
telofase II pada meiosis II, yaitu . . . .
a. terlihat benang-benang halus di bagian inti
sel dan mulai terbentuk kromosom
b. terbentuk dua sel anakan yang haploid
c. terbentuk geminus
d. dinding inti dan nukleolus menghilang
e. terbentuk empat sel baru dengan jumlah
kromosom
kromosom induk
19.
Perhatikan fase pembelahan di atas.
Proses berikutnya yang terjadi setelah sel me-
ngalami fase seperti tampak pada gambar yaitu
. . . .
a. benang-benang kromatin menebal
b. benang-benang kumparan menuju ke
tengah dan melekat pada sentromer
c. terbentuk sepasang sentriol yang
bergerak menuju kutub-kutub sel
d. mikrotubulus membentuk benang-benang
kumparan
e. kromatid berpisah dan menuju kutub-
kutub
20. Pembelahan sel-sel kambium pada tumbuhan
dikotil merupakan pembelahan . . . .
a. amitosis
b. mitosis
c. sinergid
d. endosperm
e. embrional
21. Sel telur pada oogenesis berasal dari . . . .
a. oosit primer
b. oosit sekunder
c. polosit primer
d. polosit sekunder
e. sel primordial diploid
22. Perbedaan antara spermatogenesis dengan
oogenesis terletak pada . . . .
a. tahap-tahap pembelahan
b. jaringan tempat terjadinya proses
c. jumlah sel kelamin yang fungsional
d. pola pemisahan kromosom pada tiap fase
e. jumlah kromosom pada sperma dan ovum
23. Setelah oogonium membelah secara mitosis
berkali-kali akan menghasilkan . . . .
a. oosit sekunder diploid
b. oosit primer haploid
c. oosit primer diploid
d. polosit primer
e. polosit sekunder
Biologi Kelas XII
105
24. Pada pembelahan meiosis II mikro-
sporogenesis, akan terbentuk . . . .
a. 2 mikrospora haploid
b. 2 mikrospora diploid
c. 2 mikrospora triploid
d. 4 mikrospora haploid
e. 4 mikrospora diploid
25. Bila n kromosom mikrosporosit yang terdapat
di kepala sari berjumlah 26 buah, kromosom
inti vegetatif spermatozoidnya akan berjumlah
. . . buah.
a. 12
d. 26
b. 13
e. 52
c. 25
26. Pada spermatogenesis, sel pertama yang
bersifat haploid yaitu . . . .
a. sel epitelium germinal
b. spermatogonium
c. spermatosit primer
d. spermatosit sekunder
e. spermatid
27. Berdasarkan peng-
amatan terhadap dia-
gram spermatogenesis
di samping, nomor-
nomor yang menunjuk-
kan sel diploid terdapat
pada . . . .
a. I dan II
b. I dan IV
c. II dan III
d. II dan V
e. III dan IV
28. Hasil oogenesis pada Angiospermae berupa
. . . .
a. empat ovum yang haploid
b. dua inti kandung lembaga sekunder
c. satu inti kandung lembaga sekunder yang
haploid
d. kandung lembaga yang mengandung
empat inti haploid
e. kandung lembaga yang mengandung
delapan inti haploid
29. Inti yang terdapat pada bagian kalaza pada
megasporogenesis disebut . . . .
a. ovum
d. endosperm
b. antipoda
e. generatif
c. sinergid
30. Pembuahan inti diploid hasil persatuan dua sel
kutub oleh inti generatif menghasilkan . . . .
a. kandung lembaga sekunder
b. endosperm triploid
c. zigot haploid
d. zigot diploid
e. endosperm diploid
31. Proses oogenesis dihasilkan . . . .
a. satu ovum dan satu polosit
b. satu ovum dan dua polosit
c. satu ovum dan tiga polosit
d. dua ovum dan dua polosit
e. tiga ovum dan satu polosit
32. Pada peristiwa megasporogenesis pem-
belahan meiosis I dari megasporosit
menghasilkan . . . .
a. empat mikrospora haploid
b. empat megaspora haploid
c. sepasang sel haploid
d. sepasang tetrad
e. tetrad dengan tiap sel haploid
33. Pada sebuah serbuk sari terdapat . . . .
a. satu inti generatif dan dua inti saluran
serbuk sari
b. dua inti generatif dan satu polosit
c. tiga inti generatif
d. dua inti generatif dan satu inti saluran
serbuk sari
e. empat inti generatif
34. Masuknya saluran serbuk sari ke dalam
kandung lembaga melalui suatu lubang yang
disebut . . . .
a. megasporosit
b. megaspora
c. makrospora
d. mikrospora
e. mikrofil
35. Kandung lembaga muda merupakan hasil
pembelahan megaspora secara . . . .
a. sitokinesis dua kali berturut-turut
b. kariokinesis dua kali berturut-turut
c. sitokinesis tiga kali berturut-turut
d. kariokinesis tiga kali berturut-turut
e. sitokinesis dan kariokinesis secara
bergantian sebanyak tiga kali
I
II
III
IV
V
106
Pembelahan Sel
(1)
(2)
(3)
(4)
B.
Jawablah soal-soal berikut.
1. Sebutkan perbedaan pembelahan mitosis
dengan meiosis.
2. Mengapa mitosis bisa menjaga agar faktor
genetik tetap?
3. Apa arti penting pembelahan mitosis bagi
makhluk hidup?
4. Apa yang dimaksud pembelahan reduksi?
Kapan terjadi reduksi jumlah kromosom?
5. Apa arti penting pembelahan meiosis bagi
makhluk hidup?
6. Uraikan secara singkat dan jelas proses
mikrosporogenesis.
7. Jelaskan terbentuknya butir serbuk sari.
8. Mengapa zigot hasil fertilisasi bersifat
diploid? Jelaskan.
9. Apa perbedaan antara spermatogenesis
dengan oogenesis ditinjau dari hasil akhirnya?
10. Jelaskan proses diferensiasi
ovule
(bakal biji)
pada pembentukan gamet betina.
C.
Berpikir kritis.
Seorang siswa mengamati serangkaian foto
peristiwa pembelahan sel tumbuhan seperti
gambar berikut.
Siswa tersebut kesulitan mengurutkan tahapan
pembelahan sel itu.
a. Bagaimana urutan yang benar sesuai tahapan
pembelahan mitosis?
b. Apa ciri khas pada setiap tahapan tersebut?
Jelaskan.
Pembelahan Sel
Pelajari kembali
Jawaban betul
≥
60%
Jawaban betul
<
60%
Jawablah beberapa pertanyaan berikut.
1. Apa maksud pembelahan mitosis, meiosis, dan
amitosis?
2. Apa saja ciri-ciri tiap tahap pembelahan?
3. Apa perbedaan pembelahan mitosis dan
meiosis?
4. Apakah perbedaan spermatogenesis dan
oogenesis?